Rabu, 13 Mei 2015

Nama Tengah

Kecepatan, bukan nama tengahku.*

Dahulu di kampus ada teman seangkatan yang diberi gelar 'tangan mesin', karena cepat sekali mengerjakan segala sesuatu, dengan CAD, SketchUp maupun maket. Saya juga juga punya teman sekelompok yang cepat kerjanya dan agak 'gila' (ini pujian, bukan dalam arti sebenarnya sis ;). Atas idenya kami pernah mengganti desain untuk tugas kelompok mata kuliah utama, Studio Perancangan Arsitektur (SPA) 4 dalam waktu semalam. Bangunan masa banyak, science center, yang desainnya dikerjakan secara Prambanan. Waktu itu tidak semua setuju, walaupun saya mendukung-mendukung saja karena agak belum puas juga dengan desain kami.

Katanya orang introvert memang umumnya bukan orang yang ahli dalam kecepatan. Mereka orang yang suka kedalaman, suka merenung, berpikir dan berhati-hati. Ini kelebihan mereka yang introvert. Kelebihan ini ada konsekuensinya. Pendek kata, kelebihan juga memunculkan kelemahan. Seperti dua sisi mata uang, Kehati-hatian, terlalu banyak berpikir, membuat introvert perlu waktu yang cukup lama dalam mengambil keputusan.

Tapi saya tidak percaya bahwa sesuatu itu tidak bisa dipelajari. Jikapun naturenya begitu, maka pasti ada cara untuk memperbaikinya, meskipun dengan cara-cara dan kualitas seorang introvert.

***


Bukankah sudah banyak aku baca, pencapaian luar biasa para sahabat atau orang-orang terdahulu ketika mereka telah mengazzamkan diri. Sahabat rasul ada yang menguasai bahasa Persia dalam waktu sebulan, demi tujuan dakwah. Dan betapa banyak sudah kita dengar kaum muslim kalah dari segi jumlah dan atau perlengkapan perang, namun mencapai kemenangan gemilang yang tercatat sejarah? 30ribu berbanding 100ribu di Qadisiyah melawan Persia, masa Khilafah dipimpin Umar bin Khattab.Kemudian pada perang Yarmuk, Romawi menyiapkan 240ribu tentara, yang mana dalam satu momen perang disebutkan Khalid Al Walid mengerahkan 100 orang untuk menyerbu sayap kiri Romawi yang berjumlah 40ribu orang?

Maka haruslah diri ini berkaca. tengok dulu bagaimana azzam diri, dan bagaimana kualitas mereka?

Pahlawan Yarmuk, Khalid bin al Walid? Beliau seseorang yang di beri gelar oleh Rasul sebagai pedang Allah. Seseorang yang ketika ia merenungi dan berdialog dengan dirinya sendiri akhirnya nampak baginya bukti-bukti nyata bahwa Muhammad Rasulullah. Ia lalu bangkit untuk masuk Islam, sekalipun di masa lalu Ia menghalang-halangi manusia dari jalan Allah, bahkan sempat memimpin perang melawan kaum muslim sebagai panglima.

Seseorang yang tetap memohon pada Rasul, agar Rasul berdoa pada Allah untuk mengampuni kesalahannya dulu karena menghalangi manusia dari jalan Allah, sekalipun telah disebut Rasul bahwa keislaman itu telah menghapus kesalahan masa lalu.

Seseorang yang memiliki kewara'an sempurna dan memiliki sifat itsar (mendahulukan orang lain). Yang ketika diutus Khalifah Abu Bakar untuk menjadi panglima memimpin pasukan yang telah terlebih dulu datang dengan empat panglima lain yang telah diutus sebelumnya, justru berkata dihadapan seluruh pasukan di medan perang, setelah memuji dan bersyukur pada Allah;

"Hari ini adalah hari-hari Allah. Tidak pantas kita disini berbangga-bangga dan berbuat durhaka. Ikhlaskanlah jihad kalian dan harapkan ridha Allah dengan amal kalian. Mari kita bergantian memegang pimpinan. Hari ini salah seorang memegang pimpinan, besok yang lain, lusa yang lain lagi, sehingga seluruhnya mendapat kesempatan memimpin."

Sekalipun Khalifah telah mengangkatnya untuk mengepalai seluruh pasukan dengan membawahi para panglima lain, ia bersedia turun dari jabatan yang dipercayakan Khalifah, karena tidak ingin menjadi pembantu setan atas pribadi-pribadi sahabatnya, para panglima sebelumnya. Maka ia jadikan kepemimpinan itu bergiliran.


Adapun masa perang Qadisiyah, panglimanya adalah Saad bin Abu Waqqash. Seseorang yang didoakan Rasulullah, agar ditepatkan bidikan panahnya dan dikabulkan doanya. Yang pada suatu waktu membuat penasaran para sahabat lain akan kedatangannya sehingga para sahabat menengok kanan-kiri menunggu siapa yang akan datang, karena Rasulullah menyebut, "sekarang akan muncul dihadapan kalian seorang penduduk surga". Abdullah bin Amr bin Al Ash setelah itu selalu membuntutinya memohon agar menunjukan jenis ibadah dan amalan yang menyebabkan Sa'ad berhak menerima ganjaran demikian. Saad menjawab, "Tak lebih dari amal ibadah yang biasa kita kerjakan. Hanya saja, aku tidak pernah menaruh dendam atau niat jahat terhadap seorangpun diantara kaum muslimin". Didoakan demikian, beliau justru semakin berhati-hati terhadap doa beliau. Beliau tidak berdoa, melainkan menyerahkan segala urusannya kepada Allah ta'ala saja.

Sekalipun didoakan Rasulullah agar memiliki doa makbul, Saad justru semakin menjaga ketakwaan dengan memakan yang halal dan menolak setiap dirham yang syubhat. Dan setiap mendengar Rasulullah berpidato dan menasihati umat, air matanya bercucuran deras. Padahal beliau telah disebut termasuk salah satu penduduk surga.


Begitulah kualitas sahabat. Bagaimana keteguhan/azzam Khalid, sekalipun dulu ia pernah menjadi musuh Allah. Bagaimana kekuatan Saad dan makbulnya doanya, yang menyandarkan dan menyerahkan semuanya hanya pada Allah semata.
Sebatas mana azzamku? Sudahkah aku berserah semata pada Allah, Rabb (Pencipta dan Pemelihara) semesta alam?

Bagaimana kewara'an dan sikap itsar Khalid sekalipun telah menjadi panglima tertinggi dan bergelar pedang Allah. Bagaimana kehati-hatian Saad dan takutnya dirinya kepada Allah, sekalipun doanya makbul dan telah disebut sebagai penduduk surga.
Maka apakah aku memiliki sifat wara dan itsar padahal tidaklah aku sebagaimana Khalid yang bergelar pedang Allah, yang selalu memperkuat posisi kaum muslim?
Sebatas mana kehati-hatianku pada segala sesuatu terkait urusan akhirat dibanding kehati-hatian untuk urusan dunia, sebatas mana rasa takutku pada Allah? Sementara belumlah pasti bagiku surga atau neraka, sebagaimana Saad yang sudah pasti menjadi penduduk surga?

Astagfirullahaladzhim...


***


Di awal, saya mengira kelemahan ini soal mempelajari skill. Pada akhirnya, benarkah ini semata soal skill?

Nama tengahku adalah kurnia**. Dan saya harap semoga Allah selalu mengaruniai saya dalam hidup singkat ini, taufik dan hidayah untuk mengambil pelajaran-pelajaran sehingga saya bisa menjadi seseorang yang bermanfaat bagi banyak orang dan agama.

Bismillah.. biidznillah...

______________________________________________________
* Nama tengah, adalah 'istilah' yang setau saya (dari film-film atau bacaan) dan dalam presepsi saya, sering juga dipakai/ dipasang ketika seseorang memiliki sifat ataupun kelebihan yang melekat sesuai dengan dirinya.
Tentu saja, nama tengah dalam pengertian sebenarnya pun ada. Orang barat (utamanya sepertinya Inggris) seringkali tidak memajang nama tengahnya meskipun dia punya dan diberikan oleh orang tuanya ketika dia lahir. Biasanya hanya surname (nama keluarga/marga) yang posisinya ditaruh di belakang, yang mereka gunakan. Contoh; dr. Jhon Watson, teman Sherlock, nama tengahnya Hamish. Walaupun demikian banyak juga orang barat yang memang tidak punya nama tengah.
Nah umumnya pula, ketika seseorang memiliki kelebihan, atau sifat/karakter kuat yang melekat dengan dirinya, atau memiliki suatu gelar; sifat atau gelar ini disebut dan disisipkan ditengah-tengah nama diantara nama depan dan surname, oleh orang lain atau orang yang bersangkutan. Kalau di novel-novel nama tengah sebagai gelar ini biasanya dituliskan dengan tanda kutip.

** Nama tengah dalam pengertian sebenarnya.
posted from Bloggeroid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar